"Songket: Warisan Budaya yang Tak Ternilai"
Indonesia dikenal dengan kekayaan budayanya yang luar biasa, dan salah satu harta paling ikonik adalah kain tenun songket. Lebih dari sekadar kain, songket merepresentasikan status, identitas, sekaligus keindahan seni yang diwariskan turun-temurun.
"Sejarah dan Asal Usul"
Kata songket berasal dari istilah Melayu sungkit yang berarti “mengait” atau “menarik keluar.” Hal ini menggambarkan teknik menenun songket, yaitu dengan menyisipkan benang emas atau perak secara rumit ke dalam benang dasar. Songket telah lama berkembang di Sumatra, khususnya di Palembang, Minangkabau, dan wilayah Melayu. Di Palembang, songket bahkan dijuluki sebagai “Ratu Segala Kain” karena keanggunan dan makna simbolisnya yang mendalam.
"Teknik dan Proses Penenunan"
Menenun songket membutuhkan keterampilan tinggi, kesabaran, dan waktu yang panjang.
Prosesnya meliputi:
1. Menyiapkan benang dasar – biasanya dari sutra, katun, atau campuran serat.
2. Menyisipkan benang emas/perak – menggunakan teknik khusus untuk membentuk pola timbul.
3. Merancang motif – setiap motif sarat dengan makna filosofis, seperti simbol kemakmuran, kesuburan, maupun doa keberkahan.
"Motif dan Simbolisme"
Motif songket kaya akan nilai simbolis. Beberapa yang paling terkenal antara lain:
1. Bungo Intan: melambangkan keindahan dan kemakmuran.
2. Naga Besak: melambangkan kekuatan dan keagungan.
3. Lepus: secara tradisional hanya digunakan dalam upacara pernikahan bangsawan.
Motif-motif tersebut bukan sekadar hiasan, melainkan juga wujud doa, nilai, serta filosofi budaya.
"Fungsi dan Penggunaan"
Pada masa lalu, songket hanya dikenakan oleh bangsawan dan kalangan kerajaan dalam upacara adat seperti pernikahan, penyambutan tamu agung, dan ritual sakral. Kini, songket hadir dalam kehidupan modern melalui:
1. Busana tradisional (kebaya, baju kurung, beskap).
2. Aksesori (scarves, handbags, wallets).
3. Design Interior (table runners, wall hangings).
"Songket di Era Modern"
Meskipun berakar kuat pada tradisi, songket terus beradaptasi dengan gaya hidup masa kini. Para pengrajin dan desainer kini mengolah songket menjadi produk kontemporer seperti gaun, sepatu, tas, hingga suvenir. Inovasi ini membuat songket tetap relevan bagi generasi muda, tanpa kehilangan esensi budayanya.
NIKETO adalah salah satu pengrajin yang menghidupkan"songket melalui kreasi unik berupa boneka, tas, suvenir, hingga hiasan dekoratif, sehingga warisan tradisional ini dapat lebih mudah dijangkau dan bermakna dalam kehidupan modern
"Melestarikan Warisan, Membangun Masa Depan"
Songket bukan hanya karya seni, melainkan juga simbol identitas. Dengan melestarikan sekaligus mengembangkan songket, kita menjaga warisan leluhur sekaligus membuka peluang baru dalam ekonomi kreatif.